Ayi Muzayini Untuk Tangerang Lebih baik

Jumat, 22 Januari 2016

Saya setuju dan merekomendasikan Anda semua untuk menonton bareng Film Islami Ketika Mas Gaga Pergi di berbagai kota di Indonesia, khsususnya di bogor, tangerang, di Cilegon, bandung, serang dll... saya semalam baru menyaksikan film ini bersama beberapa sahabat saya anggota DPR RI,  film yg diikemas secara modern, elegan dan gaul abisss tapi tetap penuh hikmah dan pesan yg dalam u anak kita.

Khusus film ini dr mulai penulis, sutradara, dan produsenya adalah aktivis Islam yg saya sangat kenal kebaikan dan semangat dakwahnya.

Sinopsis Film dan Jadwalnya Film Ketika Mas Gagah Pergi

Kode M-TIX : KETI
Jenis Film : Drama
Produser : Helvy Tiana Rosa
Sutradara : Firman Syah
Penulis : Fredy Aryanto

Produksi : IndoBroadcast Production, ACT Gita gadis periang yang tomboy, selalu bangga pada Mas Gagah, abang yang menurutnya nyaris sempurna. Gagah baik, tampan, cerdas dan modern. Sejak Papa meninggal, Gagah sembari kuliah, membantu Mama jadi tulang punggung keluarga. 

Untuk penelitian skripsinya, Gagah pergi ke Ternate, tetapi setelah Gagah pulang dari Ternate, Gita terkejut karena abangnya itu berubah sama sekali! 

Gagah sangat bersemangat menjalankan ajaran Islam, dan kerap menasihati Gita untuk menjalankan perintah-perintah agama. Gita sebal. Menurutnya Gagah fanatik dan norak. Ia mulai “memusuhi” Gagah, juga Kyai Ghufron, yang menurut Gagah telah menginspirasinya saat di Ternate.

Meski dimusuhi Gita, Gagah pantang menyerah. Ia terus berusaha mendekati Gita dan Mama, mengajak dua orang yang ia cintai itu untuk lebih mengenal Islam. “Islam itu indah. Islam itu cinta,” adalah hal yang selalu disampaikan Gagah pada Gita.

Sementara itu, Gita beberapa kali bertemu sosok misterius di jalan, tepatnya di bus, kereta api dan tempat-tempat lainnya. Sosok ini (Yudi) masih muda dan mengingatkannya pada Mas Gagah. Tanpa pamrih, sosok itu mengajak orang-orang pada kebaikan, mencerahkan dan menguatkan setiap orang yang ia temui, termasuk di area pemukiman warga yang terkena musibah dan selalu menjadi orang yang paling dulu membantu mereka yang membutuhkan.

Waktu berlalu, banyak hal terjadi. Gita terus memusuhi Gagah. Namun perlahan, ceramah-ceramah sederhana Yudi kian mengena. Keberadaan Tika sahabat Gita, serta Nadia (sepupu Tika) yang justru mengenakan jilbab saat kuliah di Amerika, kian menyadarkan Gita untuk berbaikan kembali dengan Gagah. Gita mulai mau mendengarkan Gagah dan jalan bareng lagi. Gita juga senang diajak Gagah ke “Rumah Cinta”, rumah singgah penuh buku yang pelan-pelan dibangun Gagah bersama teman-temannya untuk anak-anak dhuafa di pinggiran Jakarta. Di sana Gita menikmati persahabatan Gagah dengan Urip, Asep dan Maxi, mantan preman yang insyaf dan mengelola tempat tersebut.

Saat kembali dekat dengan Gagah, Gita memutuskan akan memberi kejutan manis pada abangnya tersebut di hari ulangtahun Gita yang ke 18. Namun sesuatu terjadi. 

Terlambatkah Gita?

BERIKUT NAMA BIOSKOP DAN JADWAL TAYANG KETIKA MAS GAGAH PERGI kilik disini 

Selasa, 19 Januari 2016


PesantrenBisnis.com secara online didirikan oleh Ayi Muzayini E.Kosasih pada tahun 2009. Tujuan awal didirikannya pesantrenBisnis.com adalah dalam rangka mempermudah interkasi, silaturahmi dan diskusi pembaca dengan pendiri PesantrenBisnis.com Istana Mulia Groups secara online.Namun pendiri pesantrenBisnis.com menetapkan bahwa tujuan utama dari pesantrenBinis.com ini adalah agar pesantren ini menjadi sarana ibadah, dakwah, silaturahmi, diskusi, berbagi ilmu dan pengalaman dalam membentuk insan mulia yang bertauhid, berakhlak, pandai berbisnis, kaya dan dermawan.

Walau portal pesantrenBisnis.com ini berbasis blog, namun mendapat banyak respon pengunjung dari berbagai negara maju di Dunia. Jumlah pengunjung sampai dengan 09 oktober 2015 sebanyak 528.076, dengan pengunjung terbanyak asal Indonesia 277.906 dan Israel mendapat urutan ke 6 dengan jumlah pengunjung 8.657. Berikut data lengkapnya : Indonesia 277906 Amerika Serikat 50891 Rusia 22599 Ukraina 15953 India 13238 Israel8657 China 8086 Jerman 5221 Inggris 4650 Prancis 4013, dll.

Secara ofline, Sejarah PesantrenBinis.Com ini diawali dengan kerjasama Istana Yatim Indonesia dengan Yayasan Darul Anwar Banten, pada tahun 2011. Tujuan kerjasama tersebut adalah untuk membantu dan memfasilitasi siswa Darul Anwar yang yatim dan duafha agar dapat bersekolah. Kesepakatan tersebut langsung dikomdani oleh Pendiri dan CEO Istana Mulia Groups Ust Ayi Muzayini, dan Yayasan darul Anwar Banten diwakili oleh Ketua Yayasan Darul Anwar Banten yang merangkap Kepala Sekolah Darul Anwar Ust. Dedi Suhandi.

Selanjutnya Istana Mulia Groups memulai dengan pembelian tanah pertama seluas 2.750 M2 dan membangun 2 kelas dan 2 kantor serta 1 Masjid yang menjadi wakaf hak guna pakai Madrasah Darul Anwar dan Istana Yatim Indonesia. (ikrar wakaf terlampir).

Dalam rangka ikut mewujudkan Pendidikan berstandar internasional yang Unggul dan Terpercaya dalam dan luar negeri, maka Istana Mulia Groups mulai mengembangkan dan Membangun Komplek Taman Wisata Pendidikan secara serius, yang dimulai 9 maret 2012 diatas tanah seluas 4.000 M2. Selanjutnya didirikanlah PesantrenBinis.Com (Entrepreneur Academy) Taman Wisata Pendidikan (TWP) tingkat SMP Informasi Teknologi Istana Mulia dengan jumlah murid angkatan pertama 18 siswa dari bebrapa provinsi di Indonesia, yaitu Banten, Jawa Barat, Jakarta, Bengkulu, dan Menado.

Melihat perkembangan yang begitu cepat dan kebutuhan sarana prasarana yang lebih banyak, maka Istana Mulia Groups terus berupaya mengoptimalkan daya upaya dalam pemenuhannya, sehingga pada tahun 2015, sehingga pendiri dan CEO Istana Mulia groups dan Tim harus mengalihkan berbagai aset dan kekuatan financial dari berbagai sumber untuk pengembangan Taman Wisata Pendidikan (TWP) SMP Informasi Teknologi Istana Mulia Anyer Carita. Atas izin Allah dan do’a semua pihak, pada bulan Oktober 2015 total tanah yang telah dibebaskan Istana Mulia Groups seluas 34.000M2 (3.4H) dengan total luas bangunan, Jalan dan Taman sebanyak 10.300M2 (1,3 Hektar).

Atas izin, nikmat dan berkah Alloh SWT serta upaya tim cyber dan google marketing santri, dan keuletan Ayi Muzayini dan Tim setiap tahun santri terus bertambah dengan sangat cepat, pada tahun 2014 Jumlah santri angkatan ke 2 berjumlah 78 orang dan pada tahun ajaran 2015– 2016 angkatan ketiga yang lulus tes dan diterima di Istana Mulia berjumlah 115 orang dari jumlah yang mendaftar online 423 oarang. Asal sekolah santri ini berasal dari berbagai wilayah Indonesia. Walau provisni Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta masih menjadi mayoritas asal santri, namun santri ada juga yang berasal dari Papua, palembang, Lampung, gorontalo, banjarmasin, kalimantan, Bengkulu, Padang, Medan, Menado, dll Total santri yang lulus tes dan diteriman di Istana Mulia pada bulan Oktober 2015 adalah sebanyak 192 santri dan tahun ajaran 2016 sebangay 309 santri dari seluruh Indonesia.

Pada tahun ajaran 2016 – 2017 dibuka pendaftaran untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Informasi Teknologi jurusan Multimedia, dengan fokus materi lokal yaitu pelajaran Animasi, Company Branded, Bisnis Online dan Sosmed Promotin.

Senin, 18 Januari 2016

Seperti diketahui, Meski Kota Tangerang baru akan menggelar Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) pada Juni 2018, namun sudah mulai muncul nama nama yang akan tampil menjadi bakal calon, salah satunya adalah Ayi Muzayini, yang tinggal di kecamatan Larangan Kota Tangerang.

Pada Pilkada kota Tangerang 2018 Ayi didesak sahabat sahabatnya untuk tampil mempejuangkan idealismenya sebagai aktivis yang dikenal sahabatnya Cerdas, berani, tegas, santun dan peduli. Karena dengan Dana APBD sebesar 4,17 Triliun Kota Tangerang seharusnya mampu lebih mensejahterakan penduduk kota tangerang yg hanya 1.799.623 jiwa.

Reportase : http://www.sahabatayi.com/

Apa saja Persyaratan Bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat:

a.      bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b.      setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah;
c.       berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau sederajat;
d.      berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun bagi calon Gubernur/Wakil Gubernur dan berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun bagi calon Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota, pada saat pendaftaran;
e.      sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari tim pemeriksa kesehatan;
f.        tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
g.      tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
h.      mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya;
i.        menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia untuk diumumkan;
j.        tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara;
k.       tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
l.        memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau bagi yang belum mempunyai NPWP wajib mempunyai bukti pembayaran pajak;
m.    menyerahkan daftar riwayat hidup lengkap yang memuat antara lain riwayat pendidikan dan pekerjaan serta keluarga kandung, suami atau istri;
n.      belum pernah menjabat sebagai Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama; dan
o.      tidak dalam status sebagai penjabat kepala daerah. [2]


Partai Politik/Gabungan Partai Politik Yang berhak Mengusung Pasangan Calon & Syarat Dukungan Calon Perseorangan pada Pemilukada

Adapun Partai Politik/Gabungan Partai Politik Yang berhak Mengusung Pasangan Calon & Syarat Dukungan Calon Perseorangan pada Pemilukada adalah sebagai berikut:
1)      Partai Politik/Gabungan Partai Politik
a)      Pasal 59 Ayat (2) UU RI Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah: “Partai politik atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15% (lima belas persen) dari jumlah kursi DPRD atau 15% (lima belas persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan”.
b)      Pasal 6 Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Pedoman Teknis Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah:
(1)   Dalam hal bakal pasangan calon diajukan oleh gabungan partai politik yang memiliki kursi di DPRD, penghitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan perolehan kursi gabungan partai politik sehingga diperoleh jumlah kursi paling sedikit 15% (lima belas perseratus) dari jumlah kursi DPRD.
(2)   Dalam hal hasil penjumlahan kursi partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki kursi di DPRD tidak mencukupi 15% (lima belas perseratus) dari jumlah kursi DPRD, maka penghitungan dilakukan berdasarkan perolehan suara sah paling sedikit 15% (lima belas perseratus) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD terakhir di daerah yang bersangkutan.
(3)   Dalam hal bakal pasangan calon diajukan oleh gabungan partai politik yang memiliki kursi di DPRD dengan partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD, penghitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan perolehan suara sah gabungan partai politik sehingga diperoleh jumlah suara sah paling sedikit 15% (lima belas perseratus) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD yang bersangkutan.
(4)   Dalam hal bakal pasangan calon diajukan oleh gabungan partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD, penghitungan suara sah dilakukan dengan cara menjumlahkan perolehan suara sah gabungan partai politik sehingga diperoleh jumlah suara sah paling sedikit 15% (lima belas perseratus) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD yang bersangkutan.
2)      Calon Perseorangan
a)      Pasal 59 Ayat (2b) huruf d UU RI Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah:“kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) jiwa harus didukung sekurang-kurangnya 3% (tiga persen)”.
b)      Pasal 59 Ayat (2d) UU RI Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah: “Jumlah dukungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (2b) tersebar di lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kecamatan di kabupaten/kota dimaksud”.
c)      Pasal 59 Ayat (2e) UU RI Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah: “Dukungan dibuat dalam bentuk surat dukungan yang disertai dengan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau surat keterangan tanda penduduk sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. (AMd)

Sumber : http://www.kpu-tangerangkota.go.id/p/pemilihan-umum-kepala-daerah-dan-wakil.html
Tag : Tim Sukses Ayi Muzayini bisa memenuhi Persyaratan Bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Tangerang 2018

Sabtu, 16 Januari 2016

Mengapa Suku Sunda harus Maju dan Sejahtera plus lebih bermanfaat di Kota Tangerang ? 

Menurut buku sejarah resmi Kota Tangerang, bahwa pada mulanya, penduduk Tangerang boleh dibilang hanya beretnis dan berbudaya Sunda. Mereka terdiri atas penduduk asli setempat, serta pendatang dari Banten, Bogor, sukabumi, serang, pandeglang, dan Priangan. Kemudian sejak 1526, datang penduduk baru dari wilayah pesisir Kesultanan Demak dan Cirebon yang beretnis dan berbudaya Jawa, seiring dengan proses Islamisasi dan perluasan wilayah kekuasaan kedua kesultanan itu. Mereka menempati daerah pesisir Tangeran sebelah barat.

Orang Banten yang menetap di daerah Tangerang diduga merupakan warga campuran etnis Sunda, Jawa, Cina, yang merupakan pengikut Fatahillah dari Demak yang menguasai Banten dan kemudian ke wilayah Sunda Calapa. Etnis Jawa juga makin bertambah sekitar tahun 1526 tatkala pasukan Mataram menyerbu VOC. Tatkala pasukan Mataram gagal menghancurkan VOC di Batavia, sebagian dari mereka menetap di wilayah Tangeran.

Orang Tionghoa yang bermigrasi ke Asia Tenggara sejak sekitar abad 7 M, diduga juga banyak yang kemudian menetap di Tangeran seiring berkembangnya Tionghoa-muslim dari Demak. Di antara mereka kemudian banyak yang beranak-pinak dan melahirkan warga keturunan. Jumlah mereka juga kian bertambah sekitar tahun 1740. Orang Tionghoa kala itu diisukan akan melakukan pemberontakan terhadap VOC. Konon sekitar 10.000 orang Tionghoa kemudian ditumpas dan ribuan lainnya direlokasi oleh VOC ke daerah sekitar Pandok Jagung, Pondok Kacang, dan sejumlah daerah lain di Tangeran.. Di kemudian hari, di antara mereka banyak yang menjadi tuan-tuan tanah yang menguasai tanah-tanah partikelir.

Penduduk berikutnya adalah orang-orang Betawi yang kini banyak tinggal di perbatasan Tangerang-Jakarta. Mereka adalah orang-orang yang di masa kolonial tinggal di Batavia dan mulai berdatangan sekitar tahun 1680. Diduga mereka pindah ke Tangeran karena bencana banjir yang selalu melanda Batavia.

Menurut sebuah sumber, pada tahun 1846, daerah Tangeran juga didatangi oleh orang-orang dari Lampung. Mereka menempati daerah Tangeran Utara dan membentuk pemukiman yang kini disebut daerah Kampung Melayu (Thahiruddin, 1971)

Informasi mengenai seputar migrasi orang Lampung, akan dibahas dalam tulisan ini di bagian bab berikutnya, Di jaman kemerdekaan dan Orde Baru, penduduk Tangerang makin beragam etnis. Berkembangnya industri di sana, mengakibatkan banyak pendatang baik dari Jawa maupun luar Jawa yang akhirnya menjadi warga baru. Menurut sensus penduduk tahun 1971, penduduk Tangerang berjumlah 1.066.695, kemudian di tahun 1980 meningkat menjadi 1.815.229 dan hingga tahun 1996 tercatat mencapai 2.548.200 jiwa. Rata-rata pertumbuhan per-tahunnya mencapai 5,23% per tahun.

Untuk sekedar memetakan persebaran etnis-etnis di Tangerang, dapat disebutkan di sini bahwa daerah Tangerang Utara bagian timur berpenduduk etnis Betawi dan Cina serta berbudaya Melayu Betawi. Daerah Tangerang Timur bagian selatan berpenduduk dan berbudaya Betawi. Daerah Tangeran Selatan berpenduduk dan berbudaya Sunda. Sedang daerah Tangeran Utara sebelah barat berpenduduk dan berbudaya Jawa

Persebaran penduduk tersebut di masa kini tidak lagi bisa mudah dibaca mengingat banyaknya pendatang baru dari berbagai daerah. Maka, apabila ingin mengetahui persebaran etnis di Tangerang, tentunya dibutuhkan studi yang lebih mendalam. (sumber http://www.tangerangkota.go.id)

Seperti diketahui, Meski Kota Tangerang baru akan menggelar Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) pada Juni 2018, namun sudah mulai muncul nama nama yang akan tampil menjadi bakal calon, salah satunya adalah Ayi Muzayini, yang tinggal di kecamatan Larangan Kota Tangerang.

Pada Pilkada kota Tangerang 2018 Ayi didesak sahabat sahabatnya untuk tampil mempejuangkan idealismenya sebagai aktivis yang dikenal sahabatnya Cerdas, berani, tegas, santun dan peduli. Karena dengan Dana APBD sebesar 4,17 Triliun Kota Tangerang seharusnya mampu lebih mensejahterakan penduduk kota tangerang yg hanya 1.799.623 jiwa.

Reportase : http://www.sahabatayi.com/


POPULAR POSTS LAINNYA, SILAHKAN KLIK DISINI

Ayi yang dikenal sebagai pengusaha muda dan pekerja keras, Alumni Panti Asuhan Annajah ini, memiliki prinsip hidup bahwa sukses itu akibat, kuncinya ada pada caranya, yaitu terus belajar dan bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja mawas dan bekerja tuntas. Artinya semua orang memiliki potensi sukses yang besar, jika ia menjalankan kuncinya.

Sahabat Ayi meyakini, bahwa Ayi Muzayini akan mampu menjadikan Tangerang menjadi Kota Entrepreneurs, Ayi dinilai bisa karena sudah berpengalaman menjadi pendiri Pesantren Bisnis (Entrepreneurs Academy), sekolah dan pesantren yang Menggunakan Kurikulum Pendidikan yang mengarah pada metode pembelajaran unggulan bertaraf internasional, infrastruktur pendidikan canggih, serta atmosfer belajar nyaman dan Islami ditengah keharmonisan multi budaya siswanya yang datang dari berbagai daerah Indonesia.

Meski Kota Tangerang baru akan menggelar Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) pada Juni 2018, namun sudah mulai muncul nama nama yang akan tampil menjadi bakal calon, salah satunya adalah Ayi Muzayini, yang tinggal di kecamatan Larangan Kota Tangerang.

Pada Pilkada kota Tangerang 2018 Ayi didesak sahabat sahabatnya untuk tampil mempejuangkan idealismenya sebagai aktivis yang dikenal sahabatnya Cerdas, berani, tegas, santun dan peduli. Karena dengan Dana APBD sebesar 4,17 Triliun Kota Tangerang seharusnya mampu lebih mensejahterakan penduduk kota tangerang yg hanya 1.799.623 jiwa.

Ayi dianggap sahabat- sahabatnya memiliki kemampuan dan segudang Pengalaman Organisiasi, diantaranya Ketua Departemen Pendidikan Persatuan Pelajar ASEAN untuk negara kuwait, Ketua Departemen Sosial Kemasyarakatan Ikatan Keluarga Melayu negara Kuwait, Ketua Redaksi Majalah Pelajar Indonesia Kuwait, Ketua Ikatan Mahasiswa Muslim FISIP Universitas Budi Luhur Jakarta, Wakil Ketua Ikatan Dai’ Indonesia Tangerang (IKADI), Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI), Pendiri BMT Koperasi Amal Sholeh (BMT KAS), Pendiri Yayasan Istana Yatim Indonesia, dll

Ayi yang tinggal di kecamatan Larangan Kota Tangearng ini, memiliki Riwayat Pendidikan yang unik, yaitu sebagai Alumni dari Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UBL Jakarta 1998-2003, Alumni dari Religious Institute State Of Kuwait 1995-1998, Alumni Islamic Boarding School State Of Kuwait. 1993-1995, Alumni dari Annajah Islamic Boarding School Jakarta 1987-1993, Alumni dari Madrasah Diniyah Sukabumi 1982-1987.

Ayi enam tahun ditakdirkan berada di panti asuhan Yatim dan Dhuafa, Panti Sosial Asuhan Anak Annajah adalah sebuah lembaga sosial dakwah Islam yang telah beregerak sejak tahun 1973 dibawah naungan Yayasan Annajah Petukangan, Pesanggrahan Jakarta Selatan. Karenanya Ayi sangat berharap warga tanggerang tidak lagi berada dalam kesusahan ekonomi dan problema sosial. Ayi sangat berharap Kota Tangerang menjadi kota Entrepreneurs yang mandiri dan moderen.

Jumat, 15 Januari 2016

Banyak masyarakat Kota Tangerang yang mengenal Arief Rachadiono, termasuk Ayi Muzayini yang menegenal Arief sejak lulus belajar di Amerika dan Arief duduk di Manajemen RS Sari Asih.

Arief Rachadiono Wismansyah yang keluarga besarnya berasal dari kebumen, dikenal Ayi sebagai sosok muda yang berpengalaman dan banyak kontribusi posotif dalam bidang kesehatan dan sosial.

“Saya mengenal pa Arief Rachadiono sahabat saya, beliau sosok muda dan sangat berpengalaman dalam mengelola Rumah Sakit, dan saya salah satu yang suka mengisi training dan motivasi di RS Sari Asih, dan pa Arief memiliki kesamaan ide dan gagasan dengan saya, khususnya dalam bidang Entrepreneur ”. Tutur Ayi kepada media

Arief Rachadiono Wismansyah (lahir di Tangerang, 23 April 1977; umur 38 tahun) adalah direktur Utama Sari Asih yang menjabat sebagai Wakil Walikota Tangerang periode 2008-2013. Arief Rachadiono diusung oleh Partai Demokrat menjadi wakil dari Wahidin Halim yang menjabat Walikota Tangerang. Setelah menjadi pejabat di Kota Tangerang, Arief Rachadiono di daulat menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Cabang (MPC) Partai Demokrat Kota Tangerang

Arief Rachadiono merupakan putra dari pemilik Rumah Sakit Sari Asih Group. Arief Rachadiono menjadi pengusaha mengikuti jejak bisnis kedua orang tuanya H. Marsudi Haryoputro dan Siti Rochayah dari Kebumen. Arief sempat kuliah di Amerika Serikat dan merintis usaha kecil kecilan di AS. Arief kemudian pulang ke Indonesia dan bergabung dengan bisnis orang tuanya. Sekarang Arief menjabat sebagai Walikota pengganti setelah Walikota Tangerang Wahidin Halim mengundurkan diri karena akan mencalonkan diri sebagai DPR RI 2014-2019.

Meski Kota Tangerang baru akan menggelar Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) pada Juni 2018, namun sudah mulai muncul nama nama yang akan tampil menjadi bakal calon, salah satunya adalah Ayi Muzayini, yang tinggal di kecamatan Larangan Kota Tangerang.

Pada Pilkada kota Tangerang 2018 Ayi didesak sahabat sahabatnya untuk tampil mempejuangkan idealismenya sebagai aktivis yang dikenal sahabatnya Cerdas, berani, tegas, santun dan peduli. Karena dengan Dana APBD sebesar 4,17 Triliun Kota Tangerang seharusnya mampu lebih mensejahterakan penduduk kota tangerang yg hanya 1.799.623 jiwa.

Kamis, 14 Januari 2016

Mengapa Wahidin Halim merupakan guru dalam membangun Kota Tangerang yang Berakhlakul Karimah ?

Ayi memiliki seguang alasan untuk menjadikan Wahidin sebagai contoh yang baik dalam membangun Kota Tangerang.

Drs. H. Wahidin Halim M.Si (lahir di Tangerang, 14 Agustus 1954; umur 61 tahun) adalah pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai Walikota Tangerang periode 2003-2013. Wahidin Halim diusung oleh Partai Demokrat menjadi Walikota Tangerang dengan wakil Arief Rachadiono Wismansyah. Dia mengundurkan diri dari jabatan Walikota Tangerang karena akan mencalonkan diri sebagai DPR RI 2014-2019, dan digantikan oleh wakilnya Arief Rachadiono Wismansyah.

Ayi menggangap bahwa visi Wahidin yang menjadikan Kota Tangerang yang berakhlakul Karimah sangat cocok dengan ajaran Islam dan ajaran Agama agama samawi lainnya, Ayi menilai bahwa visi ini sangat baik untuk kemajuan kota Tangerang,

Ayi menilai bawah Wahidin Halim adalah guru yang segudang pengalaman dan Karier politik yang perlu dicontoh,  Sejak UU No.5 tahun 1979 mengantarnya menjadi Pegawai Negeri. Dan saat itulah ia memulai kariernya sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Obsesi untuk mengabdi kepada masyarakat merupakan pilihannya, hingga ia tertuntut untuk berbuat lebih banyak lagi bagi masyarakatnya.
Wahidin pernah Menjadi Sek-Kotif, kemudian Kabag di Kabupaten Tangerang, Camat Tigaraksa, Camat Ciputat, Kepala Dinas, Asisten Pemda Tangerang, Sekda Kota Tangerang, Walikota Tangerang periode 2003-2008, kini untuk kedua kalinya menjabat sebagai Walikota periode 2009-2013. Itulah sederet perjalanan karier pengabdiannya kepada masyarakat hingga kini. Sebuah perjalanan karier yang barangkali jarang dimiliki orang lain. Saat ini dia mencalonkan diri sebagai DPR RI 2014-2019.

POPULAR POSTS

Daftar Blog Pesantren Bisnis (ENTREPRENEUR ACADEMY)

Daftar Blog Wiata Saya